Search (cari)

Follow Us @soratemplates

Jumat, 22 November 2013

PERSIAPAN PERNIKAHAN

November 22, 2013 0 Comments
PERSIAPAN PERNIKAHAN

       Pernikahan adalah hal yang paling ditunggu oleh siapapun mereka yang belum menikah, begitupun oleh saya. Saat saya menulis ini saya ingin berbagi pengalaman tentang persiapan-persiapan sebelum acara  hari H baik ijab maupun resepsi pada waktu acara pernikahan saya. Berikut adalah kerangka persiapan kami semoga bermanfaat, akan saya jabarkan per item dari kerangka tersebut...semoga bermanfaat

                             

1. KEPANITIAAN

        Pernikahan saya diadakan di rumah dan tidak menggunakan jasa EO dan cattering. Kami membuat dan merencanakan semua acara sendiri dengan cara musyawarah keluarga dan dari masukan berbagai pihak. Kepanitiaan seluruhnya dibentuk dan ditentukan oleh keluarga calon mempelai wanita, Keluarga dari CPP hanya menerima jadinya saja serta tidak ikut campur untuk acara ini. Keluarga CPW menentukan bagian bagian dari acara yang memerlukan orang atau panitia misalkan meja souvenir, penerima tamu dll, setelah menentukan point point penting tersebut selanjutnya menentukan orang-orang untuk di plotkan pada masing-masing bagian. disertakan no HP masing-masing orang tersebut supaya antara panitia bisa saling berbagi atau menanyakan sesuatu jika ada yang belum jelas.
       Setelah terbentuk kepanitiaan beserta tugas mereka masing-masing, keluarga CPW mengadakan pertemuan dengan seluruh panitia pernikahan untuk menyampaikan kepada semua panitia tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing dan intinya keluarga CPW meminta restu, doa serta bantuan dari orang orang yang menjadi panitia , apalagi sebagian besar panitia dalah keluarga besar dan tetangga dekat. Di desa adat seperti itu adalah hal yang umum saling membantu sesama, bukan masalah uang atau apa, tetapi itu adalah simbol kebersamaan nantinya mereka-mereka juga akan mengadakan acara pernikahan anak mereka, khitanan dan hajat lainnya. Segala uneg-uneg, kekurangan, rincian acara di bahas semua dalam pertemuan itu. Satu minggu sebelu hari H, semua berkumpul di rumah CPW sekalian batik seragam (hanya sekedar dari kami) supaya terlihat seragam dan enak untuk dipandang.

2. ACARA
A. AKAD NIKAH
Pernikahan saya tidak menggunakan tradisi adat jawa seperti lempar sirih, injak telur dll. Acaranya simpel saja. Akad nikah sejak awal sudah direncanakan pukul 08.00 WIB.      

tunggu rincian selanjutnya





Selasa, 05 November 2013

TRADISI NEMBUNG ATAU DODOG PINTU

November 05, 2013 0 Comments
Acara nembung atau dodog pintu

Setelah satu tahun lebih aku mengenal Mas Ryan, dia ingin hubungan kita lebih serius dengan meminta ijin kepada kedua orang tuaku untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.Kita ingin keluarga kita saling mengenal dulu, begitu juga dengan keluarga besar kita agar saling mengenal. Keluarga Mas Ryan berencana datang ke rumah. Pada waktu itu selang satu hari ulang tahunku yaitu 4 Mei 2012, bada magrib adalah waktu yang sudah ditentukan, hal inilah yang orang Jawa disebut dengan nembung atau dodog pintu.
           Pukul 19.00 orang rumah sudah siap menanti keluarga Mas Ryan, dari keluargaku hanya mengundang adik simbahku, beliau sangat dengan dengan kami dan mengantikan simbah kami.Tepat pukul 19.15 keluarga Mas Ryan datang dan tanpa kita duga Mas Ryan benar-benar membawa keluarga besarnya, Bude dan Buleknya ikut semua ada 3 mobil yang ikut..padahal persiapan dirumah hanya seadanya tidak berpikir bakal sebanyak ini..ya sudah lah seadanya saja.Mereka membawa bingkisan yang begitu banyak, seperti acara lamaran tepat sekali seperti acara lamaran..padahal niat Mas Ryan hanya untuk menemui keluarga saya secara resmi bersama keluarganya, belum untuk lamaran.Setelah keluarga Mas Ryan masuk dan duduk kita semua mengobrol ngobrol dulu secara santai untuk mengkondisikan keadaan. Pakde Gurit,Pakde dari Mas Ryan membuka acara mewakili keluarga Mas Ryan karena Mas Ryan sudah tidak punya bapak beliau sudah dipanggil Yang Kuasa tahun 2008.Pakde mengungkapkan maksud kedatangan mereka kerumah saya, acara selanjutnya yaitu dilanjutkan dengan penerimaan kedatangan keluarga Mas Ryan oleh keluarga saya yang diwakili oleh Mbah Warno, setelah itu bapak ikut memberikan pesan dan ungkapan terimakasih atas kedatangan mereka. Dan yang saya ga tahu ada acara tukar cincin juga Mas Ryan sudah menyiapkan sepasang cincin, hal ini mas Ryan ga pernah cerika ke saya. Saya dipasangi cincin oleh ibunya Mas Ryan dan ibu saya memasangkan cincin ke jari Mas Ryan duh senangnyaaaaa..Setelah acara selesai adalah acara santai kita makan bersama dengan menu seadanya yang sudah keluarga saya siapkan. Setelah makan kita hanya saling mengobrol untuk kedepannya bagaimana, kata keluarga Mas Ryan mereka manut untuk penentuan tanggal pernikahan kita itu adalah hak dari keluarga mempelai perempuan.Mereka pamit sekitar pukulo 22.00 kita hanya dapat memberi jajan yang hanya sedikit,, ga tau yang dating mau banyak so hanya sedikit….
Next cerita selanjutnya ya….smile eee

Jumat, 25 Oktober 2013

INSTRUKSI KERJA DI LABORATORIUM DENGAN STANDAR ISO

Oktober 25, 2013 0 Comments
Berikut adalah bagan instruksi pelayanan praktikum berdasarkan standar isi, sesuai dengan aturannya bahwa apa yang dikerjakan harus ditulis dan apa yang ditulis harus dikerjakan.

INSTRUKSI KERJA PELAYANAN SARANA PRAKTIKUM


INSTRUKSI KERJA PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM


INSTRUKSI KERJA PEMBELIAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

 



Rabu, 23 Oktober 2013

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Oktober 23, 2013 3 Comments
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Oleh : Yuliati M,Kes, Pend Biologi, P.MIPA, UNY


Jenis-jenis Bahaya dalam Laboratorium
            Menurut Nuryani R (2005 : 142) jenis-jenis bahaya dalam laboratorium diantaranya adalah ;
1.      Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik, aseton, benzene, etil alcohol, etil eter, dll.
2.      Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator.
3.      Keracunan bahan kimia yang berbahaya, seperti arsen, timbal, dll.
4.      Iritasi yaitu peradangan pada kulit atau saluran pernapasan dan juga pada mata sebagai kontak langsung dengan bahan-bahan korosif.
5.      Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca, logam, kayu dll
6.      Sengatan listrik.

Pencegahan Kecelakaan Kerja dalam Laboratorium
Menurut Moh. Amien (1998 : 73-74), menjelaskan usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan di laboratorium yang paling baik adalah bersikap dan bertindak hati-hati, bekerja dengan teliti dan tidak ceroboh serta manati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku. Usaha atau tindakan pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain :
1.      Penyediaan berbagai alat atau bahan yang ditempatkan di tempat yang mudah dicapai. Alat dan bahan itu misalnya :
a.       Ember berisi pasir, untuk menanggulangi kebakaran kecil agar tidak terjadi kebakaran yang besar.
b.      Alat pemadam kebakaran, jug selimut yang terbuat dari bahan tahan api.
c.       Kotak PPPK untuk memberikan pertolongan pertama.
2.      Tidak mengunci pintu pada waktu laboratorium sedang dipakai dan mengunci pintunya pada waktu laboratorium tidak digunakan.
3.      Pada waktu di laboratorium tidak ada guru atau laboran, siswa tidak diperkenankan masuk.
4.      Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api listrik, misalkan pada alat yang memakai relay atau motor listrik.
5.      Penyimpanan bahan-bahan yang tergolong racun atau berbahaya (misalnya air raksa dan bahan kimia lain) di tempat terkunci dan aman.
6.      Pengadaan latihan-latihan cara mengatasi kebakaran secara periodik.
7.      Penggunaan tegangan listrik yangrendah saja dalam melakukan percobaan listrik misalnya 12 volt atau 15 volt.
8.      Pengadaan saklar pusat untuk lsitrik, sehingga jika diperlukan semua aliran listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.
9.      Penggantian kawat sekering pengaman harus dilakukan dengan sekering yang setara.
10.  Pengadaan jaringan listrik tambahan tidak diperkenankan kecuali yang dilakukan oleh instalator listrik dengan izin dari PLN.


Pencegahan Kecelakaan Kerja dalam Laboratorium
Menurut Moh. Amien (1998 : 73-74), menjelaskan usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan di laboratorium yang paling baik adalah bersikap dan bertindak hati-hati, bekerja dengan teliti dan tidak ceroboh serta manati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku. Usaha atau tindakan pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain :

DAFTAR KONDISI PERAWATAN ALAT

Oktober 23, 2013 0 Comments


DAFTAR KONDISI PERAWATAN ALAT

Sekolah              :  SMA NEGERI 1 KEBUMEN
Laboratorium     : FISIKA
Tahun                 : 2012/2013

No
Nama Alat
No Seri
Inventaris
No Kalatog
Perawatan
Catatan
Periksa
Bersih
Setel
Ganti
Perbaiki
1
Neraca Ohaus

FMA 58



2
Neraca Digital

FLS 31



3
Stop Watch

KAL 64




4
Tiker Timer

KAL 65




5
Gelas Ukur

FSP 28





6
Jangka Sorong

KAL 61





7
Mikrometer Skrup

KAL 62





8
Kaki Tiga

KAL 63





9
Power Supply

KAL 60




10
Magnet U

FMA 21





11
Ray box






12
Ticker timer






13
Tanki Riak






14
Kisi difraksi






15
Lensa , cermin






16
Kalorimeter






17
Stop watch






16
Power Suply






17
Multimeter






18
Galvaometer






19
Tabung resonansi