Curug Kaliurip Purworejo, Surga Tersembunyi di Kecamatan Kemiri

Alhamdulillah berkesempatan dolan-dolan lagi. Setelah hampir 2 tahun haus kepengen dolan-dolan karena covid 19. Kepengen dolan-dolan tapi yang wisata alam dan jauh dari kerumunan, akhirnya kita search google tempat wisata dekat rumah, dan muncullah tempat wisata terdekat yang belum pernah kami kunjungi.

Curug kaliurip Purworejo, tempat wisata yang kamu jadikan destinasi kali ini. Purworejo terkenal dengan banyaknya Curug. Tinggal memilih saja mau Curug yang mana, semuanya menunjukkan pesonanya untuk dikunjungi. Tetapi Curug kaliurip lah yang terdekat dengan rumah kami.

Mengendarai motor dengan 2 anak menjadi pilihan kami, karena memang dari review-review akses menuju curug kaliurip harus menggunakan motor. Akhirnya berangkatlah ke ke lokasi di pagi hari supaya kondisi jalan masih segar.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih setengah jam, akhirnya sampailah kami di lokasi.

Bagaimana Pesona Curug Kaliurip ?

Covid memang sangat berdampak terhadap tempat wisata, apalagi wisata alam yang memang butuh biaya perawatan. Hampir 2 tahun terbengkalai karena tidak ada pengunjung dan tentunya karena dana perawatan terbatas dengan tidak adanya pengunjung.

Pertama sampai kesannya sepiii, iya sepiii sekali.

Pertama harus melewati anak tangga yang sudah berlumut dan lumayan tinggi, membuat harus lebih was-was karena licinnya tangga.

Setelah melewati anak tangga sampailah kita spot pertama.

Saya mendapat foto ini dari Instagram wisata Curug kali Urip.

Di foto terlihat ada papan bertuliskan Curug kaliurip untuk berfoto dan deretan kursi untuk beristirahat.

Ada beberapa gasebo etnik menambah keinstragamabelan Curug kaliurip. Masa covid sedang maraknya bersepeda, di manapun sepertinya ada komunitas sepeda, dan banyak komunitas sepeda yang berkunjung ke tempat ini.

Dari lokasi di atas, untuk menuju ke Curug harus turun lagi melewati ratusan anak tangga. Jalannya menuju ke lokasi Curug sudah bagus, dibuat menggunakan batu putih, ini keren karena mencegah lantai licin karena hujan.

Banyak gasebo-gasebo disepanjang jalan untuk sekedar tongkrong atau selfie selfie.

Karena lokasi di Curug memang adem jadi segar tubuh, apalagi masih pagi

Terlihat Curug kaliurip dari kejauhan, kalo bahasa Indonesianya Curug adalah air terjun, Curug kaliurip masih dalam kategori air mancur yang kecil, apalagi dibanding dengan grojogan sewu solo atau Tawangmangu, satu-satunya Curug yang sudah pernah saya datangi. 

Curug Kaliurip ketika banyak pengunjung, mereka semua menikmati indahnya Curug, ademnya udara sekitar dan sejuknya hutan di sekitar Curug.

Hati-hati licin di sekitar Curug apalagi di bebatuan basah yang kadang membuat terlena. Kalo saya lebih tidak nyaman ketika sepi, lebih baik ke sini dalam kondisi rombongan atau pas musim-musim wisata.

Kecanggihan kamera memang menjadi nilai plus tersendiri untuk dunia fotografi, dan juga aplikasi menambah kerennya foto. Curug Kaliurip Purworejo terlihat sangat indah, aliran airnya, warnanya air dan tebing-tebing yang kokoh menjadi perpaduan yang mempesona.

Tidak lengkap rasanya jika datang ke Curug Kaliurip tidak menyempatkan berfoto-foto.

Di atas adalah beberapa foto yang kamu dapat dari instragam wisata Curug kaliurip, dan diambil sebelum pandemi.

Saat saya datang ke sana, saat pandemi sudah berlangsung sekitar hampir dua tahun 

Bagaimana kondisi wisata Curug Kaliurip saat saya datangi ?

✓Sepi, sangat sepi tidak ada pengunjung sama sekali

✓Tangga licin berlumut, sangat berbahaya jika dilewati kurang hati-hati

✓Akses menuju lokasi sedang ada perbaikan irigasi dari warga sekitar

✓Sampah-sampah daun bertumpukan

Bekas-bekas lukisan

✓Banyak sesajen di bangunan gedung

K✓ami ke bawah memang tidak sampai ke lokasi Curug, karena sangat sepi jadi merasa horor sendiri

✓Gasebo-gasebo atapnya penuh dengan daun

✓Suara suara hewan serangga khas di hutan, menambah kesunyian tempat ini

✓Menuju ke lokasi harus menggunakan kendaraan roda dua, belum bisa dilewati roda 4

✓Jalan sempit, harus berhati-hati

✓Untuk menuju surga tersembunyi di Kecamatan Kemiri memang butuh usaha.

Tetapi entah mengapa anak saya yang berumur 1,5 tahun bilang kalo tempatnya rame, padahal sepi tidak ada pengunjung sama sekali, benar-benar sunyi.

Sontak kami langsung balik arah pulang

Saya mengunjungi Curug ini sekitar bulan Desember 2021

Setelah ada ide menulis tulisan tentang Curug kaliurip pada April 2023 barulah saya serching di google dan instragam, ternyata Curug ini begitu indah, banyak pengunjung dan banyak kegiatan di adakan di Curug ini. Bukti nyata bahwa pandemi covid sangat merugika sektor pariwisata.

Sekarang pandemi sudah berlalu, saya yakin curug Kaliurip sudah indah, keren, dan banyak pengunjungnya.

Semoga ada kesempatan lagi berwisata ke Curug Kaliurip

Kalian wajib mengunjunginya yaa

Jangan sampai ga