Search (cari)

Follow Us @soratemplates

Minggu, 04 Juli 2021

SUFOR VS UHT

Setelah gagal asi eksklusif pada anak pertama, dengan penuh usaha dan perjuangan alhamdulillah saya bisa sukses asi eksklusif pada anak kedua sampai 14 bulan full ASI. Stok asi dari penuh satu kulkas sampai kejar tayang pada saat bayi usia 14 bulan. Sudah ada niatan pengen full ASI sampai 2 tahun ,tapiii di usia bayi 14 bulan ini ada kendala-kendala berikut :

1. Stok asi saat ditinggal kerja sudah semakin menipis, pompa hari ini untuk besok begitu seterusnya.

2. Mulai tidak pede dengan asi sendiri, apakah gizinya cukup, apakah jumlahnya cukup

3. Bayi reweeel kalo malam hari, entah karena lapar, asi kurang atau kenapa, pengennya mentiilll atau neeen terus tanpa berhenti bisa sampai pagi

4. Sebetulnya ada rasa tidak relaaa mau memberi sufor pada bayiku, setelah 14 bulan full ASI , tapi godaan semakin mendekat, semoga keputusanku yang terbaik untuk bayiku.

5. Ribetnya kalo malam harus memanaskan asi, dirasa lebih gampang bikin sufor, jika bayi rewel karena nenen langsung dirasa kurang sehingga bayi rewel

6. Merasa bayi 14 bulan itu sudah besar, sehingga sudah perlu diberi sufor

7. Sampaailah pada kesempatanku ketemu DSA favorit, saat anak pertama sakit ,saya niatkan konsultasi sekalian tentang anak keduaku, saya utarakan semua problem saya ,salah satunya adalah perihal anak saya masih full ASI di usia 14 bulan

Daan dokter menyarankan anak saya untuk diberi susu sambung dan tetap memberikan asi

Lalu saya bertanya lagi

Dok lebih baik susu formula atau uht ya, saya galau mau memberi anak saya apa?

Dokter dengan tegas langsung menjawab Susu formula saja Bu, UHT itu kan susu dipanaskan 600 derajat saja, sedangkan susu formula itu susu sudah ditambah vitamin sesuai kebutuhan bayi, kalsium tinggi, zat besi juga sudah ada.

Daan yang saya kelupaan kenapa saya ga tanya merk sufor yang bagus menurut dokter, pengen tahu saja walaupun belum tentu saya beli sufor itu.

Anak saya pertama , dari bayi sudah disambung sufor dan setelah 2 tahun ganti uht ,karena tidak mau lagi minum susu formula

Dengan berbagai pertimbangan tanya ke teman-teman, baca-baca artikel di sosmed dan buku-buku tentang sufor dan uht, tetep ada yang pro sufor dan ada yang pro uht, masing-masing ada kelemahan dan kelebihan menurutku

Kelebihan dan kekurangan UHT

1. Alami atau murni susu sapi 

2. Semurni susu ibu hihihi, berasa ga disambung kalo pakai uht, sama2 dari mamalia, betulkah ???

3. Praktis, tanpa udek udek, lebih higienis, mudah dibawa

4. Lebih baik yang plain sebelum diberi yang berasa,tapi jika sama sekali tidak mau dari pada ga minum susu, diberi yang varian ada rasanya itu tidak jelek juga ya buu

5. Menurutku cocok untuk anak yang sudah gampang makan, makan apapun mau, tanpa pilih-pilih

6. Karena alaminya ,kandungan gizi terutama zat besi, menurut dokter kurang jika dilihat dari kebutuhan harian anak, So butuh tambahan zat besi dari yang aku baca-baca, tidak ada DHA dan lain-lainnya

Kelebihan dan kekurangan Sufor

1. Kandungan gizi disesuaikan dengan tahap perkembangan anak kalo uht dari anak sampai dewasa variannya sama

2. Kata dokter yang aku tanya zat besi dan kalsiumnya tinggi

3. Sama seperti uht ,banyak varian rasa dan merk

4. Minum sufor perlu wadah, higienitas, takaran yang pas dan suhu air yang sesuai.

5. Kata dokter sufor itu susu +vitamin sesuai kebutuhan anak, gituu

Daan saya yakin ada dokter yang pro uht dan pro sufor, semua ada kekurangan dan kelebihan, dan yang terpenting anaknya doyan

Pengalaman saya , mau nyambung sufor tapi dicoba berbagai merk ditolak melulu, bingung ibunya, anak ga mau minum sufor bingung juga Bu ibu, dulu berjuang anak full ASI, sekarang berjuang supaya anak mau sufor.

Dan susu saat ini yang disukai anakku adalah bebelac 3 madu

Sehat-sehat terus ya de

Apapun yang dilakukan orang tua, pastinya ingin yang terbaik untuk anak

Daaaan

Pada akhirnya anakku tidak tidak mau minum susu formula, sudah berganti-ganti merk, karena ibunya galau dikasihlah uht plain

Eh la kok doyan

Itu yang namanya ekspektasi tidak sesuai teori

Teorinya ganti sing penting bocah doyan































Tidak ada komentar:

Posting Komentar