Search (cari)

Follow Us @soratemplates

Senin, 09 Januari 2023

Panik Karena Hidung Anak Kemasukan Benda, Haruskah ke IGD ?

Apakah anak kalian juga pernah mengalami hal serupa hidung kemasukan benda?

Hal inilah yang belum lama saya alami.
Ketika anak dengan asyiknya bermain dengan lukisannya, begitu bangganya dia dengan hasil lukisannya, lalu ditunjukkan kepada semua orang di rumah. Setelah diamat-amati dengan jeli oleh matanya, tetiba tangannya bergerak menyobek-nyobek sterofoam dengan jarinya.

Begitu anteng dan menikmatinya dia
Duduk manis tanpa suara
Sambil sesekali mengupil, karena memang suka mengupil.

Setelah diamat-amati kenapa keluar putih-putih foam dari hidung, sekali kita belum sadar, setelah sadar mulai panik. 
Ambil senter senemunya dan dilihatlah hidung dengan senter dan benar ada putih-putih di dalam hidungnya.

Bagaimana perasaan ?
Ambil nafas hembuskan, ambil nafas hembuskan untuk mengurangi panik, walaupun panik tapi juga lega, karena anak tidak ada keluhan apa-apa, walaupun dia ikut panik karena melihat semuanya panik

Langkah pertama ?
Ambil pinset, mencoba mengambil gabus dengan pinset, terlihat jelas yang ingin diambil tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Gabusnya semakin masuk ke dalam. Dicoba lagi dan lagi, sebetulnya tinggal ambil aja, tapi takut anaknya kesakitan dan kita juga bukan orang medis jadi malah kitanya yang takut
Walaupun anak tidak ada keluhan, dalam hari saya berpikir kalo terus masuk paru-paru bagaimana?

Langkah selanjutnya ?
Berembug dengan suami, bagaimana ini, mau didiamkan saja atau ditindak lanjuti, akhirnya sepakat mau di bawa ke IGD, dan masih mikir juga lebai ga sih ini, cuma gini kok dibawa IGD, dari pada ada apa2 yuh berangkat aja, langsung kita go IGD RSUD Prembun

Di jalan masih kepikiran ,apa ke dokter umum dulu saja ya, semoga bisa, karena cuma butuh orang medis supaya berani mengambil gabus di hidung. 
Ok akhirnya kita belok kanan menuju dokter umum keluarga dan sampailah di tempat dokter keluarga ternyata antriannya mengular panjang, ga mungkin untuk mengantri.

Lanjut belok lagi menuju IGD sesuai rencana awal

Dengan jantung berdegup kencang memasuki ruang IGD, ruang yang amit-amit jangan sampai didatangi, masih bersyukur ke sini dalam kondisi sehat.
Gorder terpasang rapih tanpa sela sama sekali dan itu menandakan jika ruang IGD full pasien

Ada apa Bu ? Tanya seorang dokter jaga, masih muda mungkin dia dokter coas, seperti murid-muridku di sekolah.

Ini Dok, hidung anak kemasukan benda, dia berdiskusi dengan temannya sesama dokter, lalu mengarahkan kita ke ruang tindakan.

Ada sepasang bapak ibu mengamati kita, ada apa dengan kita, mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka, dan saya juga berpikir sedang apa ya mereka, disini berarti ada anggota keluarga mereka di sini, sehatkan semua orang-orang di sini Ya Allah, doaku dalam hati.

Di dalam ruang tindakan ada 2 orang dokter
Adiik namanya siapa? Coba lihat hidungnya ada apanya? Tanya dokter muda itu.
Ooh iya itu kelihatan putih-putih.
Mereka keluar mencari peralatan yang akan dipakai, mencari senter dan teman-temannya.

Ayo tiduran dek! Perintah dokter itu
Setelah tiduran kedua dokter muda itu bekerja sama berusaha mengeluarkan gabus dari hidung anakku.

Ganti 3 alat, karena intinya takut melukai hidung, daaan lama-lama bosan atau jenuh atau takut menangislah hoaa hoaa dan memegang tanganku.
Sebentar ya dek, belum bisa diambil katanya.

Belum berhasil dan disuruh ke dokter THT?
Menyerah karena anaknya sudah tidak kooperatif dan alatnya kurang lengkap.
Mereka menyarankan kita ke dokter THT besok pagi, mereka juga bilang insya Allah tidak apa-apa Bu, karena ini bendanya kecil tidak menutup saluran nafas, sampai besok pagi aman.

Terus bagaimana ini Dok ?
Ya ibu besok ke THT saja Bu
Kita tidak disuruh membayar.

Dalam perjalanan pulang kepikiran lagi untuk ke dokter umum lagi, minta rujukan supaya bisa pakai BPJS di poli THT.

Sampai di dokter umum keluarga
Antriannya masih panjang sekali, saya mendaftar dan menjelaskan keluhan anak ke pada petugas di tempat dokter praktik. Saat itu dokter belum datang, dan kami putuskan untuk pulang ke rumah dulu nanti datang ke dokter lagi.

Sampai rumah bagaimana?
Anak biasa sama seperti tidak ada kejadian apa-apa, tapi dia paham kalo akan ke dokter lagi.

Browsing-browsing cara mengeluarkan benda dari hidung tambah bikin galau. Sebetulnya jika bersin keluar ini gabus

Menunggu dokter di rumah, saya niatkan membuat nasi goreng supaya anak bersin, tapi ternyata sampai nasi goreng habis tetep juga belum bersin.
Tapi ya lumayan jadi kemasukan nasi goreng.

Sudah setengah jam lebih, kita berangkat lagi menuju dokter umum 
Sampai sana sudah sepi, sudah tidak da pasien, langsung masuk ke ruang dokter, menceritakan kronologi dan dokterpun berusaha mengambil gabus di dalam hidung, dengan berbagai alat yang dirasa mudah, tapi karena sudah terlalu lama tadi di jagal-jagal di IGD jadinya sekarang kurang kooperatif dan menangis.

Akhirnya ?
Ibu mau ke THT kapan ?
Besok pagi adanya di RSUD Kebumen, di Prembun bukanya lusa hari Kamis, haduuuu
Galau lagi
Mau ke Kebumen jauh, dan antriannya pasti luar biasa kasihan anaknya, anaknya sehat kasihan kalo disuruh antri di RS
Dan kami memutuskan untuk ke THT RSUD Prembun yang dekat dengan rumah, tetapi lusa.
Masih ada waktu 1 hari 2 malam untuk berusaha di rumah tanpa perlu ke THT.
Lalu kami pulang membawa surat pengantar untuk ke THT.

Fokus kami selanjutnya adalah membuat anak bersin, karena harapannya ketika bersin gabus bisa keluar.

Alhamdulillah siang bersin tapi gabus belum juga keluar
Anak biasa saja tanpa keluhan
Dan saat saya pulang kerja pukul 17.00 dia menjalankan aktivitas kesukaannya yaitu mengupil, alangkah terkejutnya upilnya dapat gabus putih membeli dengan upil

Alhamdulillah
Tidak jadi antri di THT
Terima kasih ya Allah
Peringatan darimu supaya lebih hati-hati.

Pesan kesan untuk hal serupa 
1. Jangan panik, jika kasusnya sama yaitu gabus, tetap berusaha mengambilnya
2. Cukup ke dokter umum saja, atau bidan atau perawat, intinya orang medis karena mereka lebih berpengalama
3. Tidak perlu ke IGD karena di IGD alatnya juga belum lengkap.
4. Jika tidak ada keluhan dan bendanya sama yaitu beruba gabus, mungkin didiamkan saja tidak masalah, nanti akan keluar sendiri.
5. Jika kepikiran bisa ke THT untuk mengambil benda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar