Dari arah Kebumen kota, ambil arah ke stasiun Kebumen, lurus mengikuti jalan kurang lebih 200 m, tepat di tikungan jalan.
Satu porsi sate kelinci harganya 45K jumlahnya 10 tusuk, ada pilihan juga untuk setengah porsi 5 tusuk 23 ribu. Sate kelinci biasanya dimakan dengan gule, gulenya terbuat dari tulang kelinci lalu dipadukan dengan kupat. Perpaduan yang jos gandos.
Sate kelinci itu teksturnya mirip kambing tapi lebih terasa gerut gerutnya kalo menurut saya, gerut-gerut itu otot mungkin ya, atau lemak.
Sate kelinci Pak Mun itu dagingnya besar-besar kalo sekilas mirip sate kambing tapi ini lebih besar-besar. Tusuknya pun besar seperti tusuk sate kambing, dari sini tertebak kalo serat daging kelinci mirip daging kambing. Rasanya enak, tidak terasa atau beraroma apapun khas kelinci.
Bumbunya meresap, kematangan sempurna walaupun ada beberapa yang terasa keras tapi kerasnya wajar keras khas sate daging. Kalo sate kambing kan aroma khas kambingnya kuat, tapi kalo ini tidak. Enak deh pokoknya.
Tidak seperti sate ayam yang menjadi harian untuk lauk, kalo menurut saya sate kelinci lebih ke Klangenan kalo bahasa jawanya, eh tiba-tiba kok kepengen sate kelinci ya, eh kok kangen sate kelinci yaa. Begitu gambarannya.
Dari segi kesehatan, daging kelinci insyaallah begizi, mungkin pemasakan sate yang bisa menjadi pro kontra bidang kesehatan, yang selama ini kita dengar-dengar.
Yakin ga pengen nyobain sate kelinci Pak Mun Kebumen ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar